ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 1.1



ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 1.1



Tingkatkan Karakter Siswa Berjiwa "Nyadran" Melalui Keteladanan dan Pembiasaan
(Manusia berbudaya, Berliterasi, Berbudi pekerti dan Berkreasi Seni)



LAPORAN ARTIKEL TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.1

FILOSOFI PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA




Judul Aksi Nyata :
Tingkatkan Karakter Siswa Berjiwa "Nyadran" Melalui Keteladanan dan Pembiasaan
(Manusia berbudaya, Berliterasi, Berbudi pekerti dan Berkreasi Seni)

Nama Peserta :
NURDIYATI CGP - 2 - Kelas A 1 -Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah
Fasilitator : Ibu Istinganah
Pengajar Praktik : Bapak Darmadi


I. Latar Belakang

Salam dan Bahagia.
Salam Guru Penggerak.


Pendidikan adalah proses menuntun dan merawat tumbuh kembangnya siswa sesuai kodrat alam dan kodrat zaman, agar siswa mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia atau sebagai anggota masyarakat. Implementasi filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara tersebut dalam pembelajaran adalah perlu adanya menerapkan konsep merdeka belajar, baik kemerdekaan guru dalam mengelola metode, pendekatan, strategi maupun sumber belajar, yang mampu mencerminkan filosofi tersebut. Kemerdekaan juga harus dirasakan oleh seluruh siswa, kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan potensi masing-masing peserta didik.
Dari inti pemikiran Ki Hajar Dewantara tersebut,hal positif pemikiran KHD yang akan kami terapkan dalam konteks kelas/sekolah adalah “ Kemerdekaan dalam belajar dengan berorientasi pada kebudayaan daerah/kearifan lokal yaitu Tradisi Nyadran/Sadranan”
Merdeka belajar yang dimaksud adalah kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pendidik menghamba pada siswa. Pembelajaran dirancang dengan menarik, inovatif, menyenangkan dan disertai selingan permainan untuk menumbuhkan budi pekerti. Proses pembelajaran memungkinkan siswa untuk bereksplorasi, berkolaborasi, berdiskusi dengan suasana yang menyenangkan.

Budaya lokal yang saya ambil adalah Tadisi Nyadran/Sadranan yang ada di daerah Temanggung. Dalam tradisi Nyadran/Sadranan banyak sekali nilai-nilai karekter yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dan untuk meningkatkan karakter siswa menuju budi pekerti yang luhur.
Nyadran/Sadranan berasal dari kata kerja dalam Bahasa Jawa, (Sadran = Ruwah, Syakban) yang juga dimaknai dengan Sudra (orang awam) menyudra berarti berkumpul dengan orang awam yang mengingatkan kita akan hakikat bahwa manusia pada dasarnya sama.
Tradisi Nyadran dimaknai sebagai sebuah refleksi ungkapan syukur terhadap Tuhan, sedekah, gotong royong, kerukunan,hidup sederhana dengan makan bersama duduk lesehan, berkreasi dalam menyajikan hidangan untuk dinikmati bersama, kebersamaan demi mencapai keharmonisan hidup. Baik hal itu berkaitan dengan yang masih hidup, yang telah meninggal serta keterikatannya dengan Tuhan.
Nilai-nilai positif nyadran tersebut dapat diterapkan sebagai guru di dalam kelas yaitu guru bukan hanya menyampaikan materi pengetahuan tetapi dapat menuntun anak mencapai tujuan pembelajaran dan berkarakter. Kerjasama dan gotong royong dapat dicontoh di dalam kelas dengan membuat kelompok kerjasama menyelesaikan suatu permasalahan dalam diskusi. Dari kerja kelompok tersebut anak-anak bisa mencapai atau memiliki nilai-nilai beriman,saling menghormati, kebersamaan,gotong royong, kreatif dll. Anak diberikan Kemerdekaan Belajar, dimana dalam mengerjakan tugas disesuaikan dengan potensi , minat dan bakatnya, namun sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Dengan demikian untuk tindakan aksi nyata ini saya mengambil tema “Tingkatkan Karakter Siswa Berjiwa "Nyadran" Melalui Keteladanan dan Pembiasaan” (Manusia berbudaya, Berliterasi, Berbudi pekerti dan Berkreasi Seni)
Berdasar dari pemikiran tersebut, sangat diperlukan model pembelajaran yang dapat menciptakan situasi yang nyaman serta memberikan kebebasan berkreasi bagi siswa namun tetap dapat memberikan teladan ilmu pengetahuan dan kepribadian. Dan melalui kegiatan Tingkatkan Karakter Siswa Berjiwa "Nyadran" Melalui Keteladanan dan Pembiasaan (Manusia berbudaya, Berliterasi, Berbudi pekerti dan Berkreasi Seni) ini diharapkan dapat memberikan keteladanan sikap atau karakter positif kepada siswa. Tentu saja ini juga mengharapkan dukungan dan kerjasama orang tua dalam mendampingi putra-putrinya di rumah dalam melaksanakan kegiatan ini. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan kegiatan positif di rumah bagi murid pada masa Pandemi Covid 19 serta dalam bulan yang mulia ini.

II. Deskripsi Aksi Nyata

Kegiatan Aksi Nyata Modul 1.1 Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara telah dilaksanakan di SD Negeri Plosogaden Kecamatan Candiroto oleh guru dan peserta didik di kelas VI selama satu minggu. Kegiatan ini mengangkat judul “Tingkatkan Karakter Siswa Berjiwa "Nyadran" Melalui Keteladanan dan Pembiasaan (Manusia berbudaya, Berliterasi, Berbudi pekerti dan Berkreasi Seni)”. Kegiatan Aksi Nyata ini saya susun dengan melibatkan pemangku kepentingan di sekolah yaitu kepala sekolah, rekan guru, siswa, dan orang tua siswa. Tujuan kegiatan ini adalah membentuk karakter baik peserta didik yang akan menjadi kebiasaan setiap hari, semangat untuk melakukan kegiatan literasi dan mendorong siswa untuk dapat berkreasi seni sesuai dengan minat dan bakat mereka yang ditujukan untuk menghormati jasa guru. Target dari kegiatan ini adalah siswa mampu memiliki keberanian dapat mengungkapkan ide dan gagasan dengan membuat suatu karya seni sesuai dengan minat dan bakat mereka yang ditujukan untuk menghormati jasa guru karena kegiatan mereka di sekolah sudah hampir selesai karena telah melaksanakan Ujian Sekolah serta bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional.
Kegiatan ini saya awali dengan mensosialisasikan kegiatan ini kepada warga sekolah. Menyampaikan dulu rencana kegiatan kepada kepala sekolah kemudian kepada rekan guru. Saya meminta saran dan masukan dari kepala sekolah dan rekan guru supaya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik karena dilaksanakan pada masa Pandemi Covid 19 dan juga kondisi anak-anak yang sudah hampir berakhir kegiatan di sekolahnya. Kemudian disampaikan kepada siswa dengan tatap muka walau hanya beberapa jam, karena terkait situasi dan kondisi pandemi. Serta disampaikan ke orang tua melalui sarana Grup whatsapp kelas berupa rekam suara, tampilan dan video, serta narasi. Kemudian siswa mengerjakan proyek di lembar kerja yang tersedia. Menulis jurnal dan mendokumentasikan kegiatan pembiasaan budi pekerti dan literasi. Juga mempelajari materinya. Kemudian membuat suatu karya sesuai minat dan bakat anak yang bertema Terima Kasih Guru yang kemudian ditulis dilembar kerja dan dikirim ke WA Grup yang selanjutnya akan dipublikasikan.


III. Alur kegiatan Aksi Nyata 

Alur kegiatan aksi nyata adalah sebagai berikut :
  1. Membuat perencanaan pembuatan kegiatan Tingkatkan Karakter Siswa Berjiwa "Nyadran" Melalui Keteladanan dan Pembiasaan (Manusia berbudaya, Berliterasi, Berbudi pekerti dan Berkreasi Seni)
  2. Mengkoordinasi dengan seluruh tenaga pendidik dan kependidikan di SD Negeri Plosogaden.
  3. Mengkomunikasikan dengan warga sekolah.
  4. Melaksanakan perencanaan pembuatan kegiatan Tingkatkan Karakter Siswa Berjiwa "Nyadran" Melalui Keteladanan dan Pembiasaan (Manusia berbudaya, Berliterasi, Berbudi pekerti dan Berkreasi Seni)
  5. Mengevaluasi dan menentukan tindak lanjut.

Dalam kegiatan ini guru memberikan bimbingan kepada siswa baik secara daring maupun luring. Bimbingan secara daring dilakukan melalui aktivitas di WhatsApp dengan memberikan narasi, pesan suara maupun video pembelajaran terkait materi, sedangkan bimbingan secara luring dilaksanakan dengan cara siswa dikumpulkan di sekolah namun hanya dalam waktu satu jam dan dibuat menjadi dua kelompok, sebanyak dua kali. Ini sudah meminta izin dari orang tua dan gugus covid setempat. Serta tetap menjalankan protokol kesehatan dengan tertib.


IV. Hasil dari Aksi Nyata yang Dilakukan

Kegiatan Aksi Nyata yang dilakukan ini banyak memberi dampak positif untuk siswa. Setiap hari siswa mempunyai kegiatan positif yang dilakukan yaitu melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan budi pekerti terhadap Tuhan, sesama dan lingkungan serta literasi, dan tak lupa berkarya seni. Kegiatan yang dilakukan antara lain ibadah keagamaan, membantu orang tua serta kegiatan mencintai lingkungan . Literasi dilaksanakan siswa dengan bervariasi, dapat berupa membaca kitab suci, buku, menyimak siaran berita di televisi, dan lain-lain disesuaikan dengan minat siswa.
Setiap hari siswa melaksanakan kegiatan peningkatan budi pekerti dan didokumentasikan dalam lembar kerja yang sudah disediakan oleh guru. Kegiatan tersebut disertai dengan penjelasan, bertujuan untuk menambah kemampuan menulis siswa. Kegiatan juga dilanjutkan dengan kegiatan literasi dan ditulis ringkasan dari kegiatan yang mereka lakukan. Serta mengirimkan foto kegiatan melalui Whatsapp. Tak lupa setelah mereka menerima penjelasan dan materi melalui luring dan daring, mereka membuat karya seni sesuai minat dan bakat. Karya dapat berupa poster, puisi, lagu, gambar komik dan lain-lain sesuai kemampuan. Dan dibuat dalam lembar kertas besar dibuat semenarik mungkin. Ini akan mencerminkan merdeka belajar karena siswa diberi kebebasan dalam membuat tugas. Karya di kertas akan ditempel di mading sekolah, kemudian juga dikirim berupa rekaman dapat berupa suara atau video. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri tampil didepan umum dengan hasil karya yang mereka buat. Hasil itu akan direkap guru dan dibuat publikasi yang nantinya dapat diakses oleh siswa dan orang tua. Hal ini merupakan wujud apresiasi penghargaan terhadap karya siswa.
Hasil dari kegiatan ini siswa menjadi lebih senang mempunyai kegiatan positif di rumah. Budi pekerti mereka terhadap Tuhan , orang tua dan lingkungan diharapkan meningkat. Bakat dan minat mereka tersalur dalam membuat suatu karya seni yang sesuai dengan kemauan mereka. Walaupun beberapa masih kesulitan dan malu dalam menciptakan penampilan yang akan mereka buat, namun mereka tetap semangat. Dengan dukungan dari guru dan orang tua dirumah , mereka dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Ini mencerminkan sikap gotong royong dan kebersamaan.

V. Hasil yang diperoleh ( Kegagalan maupun Keberhasilan )

Pada pelaksanaan kegiatan Tingkatkan Karakter Siswa Berjiwa "Nyadran" Melalui Keteladanan dan Pembiasaan (Manusia berbudaya, Berliterasi, Berbudi pekerti dan Berkreasi Seni) ini terdapat keberhasilan dan juga kegagalan.

Keberhasilan kegiatan ini adalah :
  1. Siswa mengungkapkan ide dan gagasan dari bakat dan minat mereka yang tertuang dalam suatu karya yang ditujukkan untuk berterima kasih kepada guru.
  2. Siswa memiliki keberanian membuat sebuah penampilan dalam bentuk rekam suara, video serta gambar yang dipublikasikan lewat grup WA
  3. Siswa memiliki kreativitas membuat sebuah kreasi karya seni sesuai keinginan minat, bakat mereka.
  4. Siswa melaksanakan pembiasaan yang mencerminkan budi pekerti dan kegiatan literasi.

Kegagalan kegiatan ini adalah :

  1. Penampilan murid tidak bisa dilakukan secara langsung di sekolah.
  2. Terbatasnya sarana dan prasarana serta pendampingan orang tua murid jadi hasil video ataupun karya lainnya kurang maksimal.
  3. Terbatasnya bimbingan yang dilakukan oleh guru karena keterbatasan waktu untuk tatap muka.
  4. Terbatasnya data internet yang dimiliki, jadi kadang terkendala dalam pengiriman tugas.

VI. Rencana Perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang


a. Refleksi Aksi Nyata

Kegiatan Tingkatkan Karakter Siswa Berjiwa "Nyadran" Melalui Keteladanan dan Pembiasaan (Manusia berbudaya, Berliterasi, Berbudi pekerti dan Berkreasi Seni) ini dapat meningkatkan kebiasaan budi pekerti siswa, keberanian, kreativitas siswa dalam membuat karya seni, dan pemahaman kegiatan literasi. Walaupun masih banyak kendala dan kekurangan dalam kegiatan ini seperti terbatasnya bimbingan secara langsung, terbatasnya sarana dan prasarana di rumah.

b. Rencana Perbaikan

Rencana Perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang adalah :
  1. Membuat umpan balik dari siswa, rekan guru, dan kepala sekolah melalui wawancara dan tanya jawab lewat lembar kuesioner yang akan lebih valid hasilnya.
  2. Membuat analisis keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan Aksi Nyata
  3. Membuat rencana tindak lanjut untuk melaksanakan Aksi Nyata agar lebih baik hasilnya.

VII. Dokumen Pelaksanaan Aksi Nyata



1. Foto konsultasi dengan kepala sekolah



2. Foto sosialisasi dengan rekan guru



3. Foto pendampingan pertama secara luring dan daring






4. Foto pendampingan secara luring dan pembagian lembar kerja




5. Foto dokumentasi kegiatan pembiasaan budi pekerti



6. Foto dokumentasi kegiatan pembiasaan budaya literasi


7. Foto dokumentasi lembar kerja siswa
  
 

8. Dokumentasi hasil karya siswa





  
9. Materi 


 




10. Testimoni

 

11. Keberlanjutan kegiatan pembiasaan





Salam Guru Penggerak.

Salam Merdeka Belajar.

Guru Bergerak, Indonesia Maju

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas 3 - 1.1.a.5.1. Mendesain Kerangka Pembelajaran sesuai dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Pembekalan CPP Angkatan 8 Gelombang 2